Ekonomi

Generali Indonesia Catat Nominal Klaim Penyakit Kritis Naik 34,16% pada 2023

×

Generali Indonesia Catat Nominal Klaim Penyakit Kritis Naik 34,16% pada 2023

Share this article

[ad_1]

ILUSTRASI. Meningkatnya penyakit kritis di Indonesia berdampak terhadap naiknya klaim penyakit kritis PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia../pho MEDIA/Carolus Agus Waluyo/25/01/2023.

Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

GATRANEWS – JAKARTA. Angka kejadian penyakit kritis di Indonesia makin meningkat. Menurut data terbaru BPJS Kesehatan tahun ini, ada 8 penyakit yang paling menghabiskan biaya hingga puluhan triliun yang juga mencakup penyakit kritis, yakni jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, hemofilia, thalassemia, leukemia, dan sirosis hati.

Ternyata meningkatnya penyakit kritis di Indonesia juga berdampak terhadap naiknya klaim penyakit kritis PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia). Berdasarkan tren klaim Generali Indonesia, CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman menerangkan klaim penyakit kritis pada 2023 mengalami peningkatan sebesar 32,35% dari sisi jumlah kasus dan sebesar 34,16% dari sisi nominal klaim. 

“Beberapa jenis penyakit kritis dengan kasus terbanyak adalah kanker payudara, gagal ginjal kronis, sumbatan pembuluh darah jantung, serangan jantung, serta stroke,” ucapnya dalam keterangan resmi, Senin (5/2).

Baca Juga: Klaim Asuransi Kesehatan Diproyeksi Terus Meningkat Tahun Ini

Edy menjelaskan penyakit kritis memang membutuhkan perawatan intensif dan jangka panjang serta biaya yang tidak sedikit. 

Dia memaparkan, studi biaya kanker di wilayah ASEAN mengungkapkan bahwa terdapat insiden keuangan bagi pasien kanker setelah 12 bulan, yang mana pengeluaran perawatan kesehatan sudah melebihi 30% dari pendapatan rumah tangga. 

“Oleh karena itu, asuransi terhadap penyakit kritis merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Saat ini, kebanyakan produk asuransi yang beredar di pasaran berfokus pada jumlah penyakit kritis tertentu, sedangkan jumlah dari penyakit terus berubah dan bertambah seiring dengan waktu,” katanya.

Edi pun mengatakan perubahan pada produk asuransi penyakit kritis harus selaras dengan perkembangan penyakit dan dunia medis, sehingga sesuai dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. 

“Tentunya, makin luas dan lengkap proteksi penyakit kritis, akan makin memberikan ketenangan, sehingga saat harus menghadapi penyakit tersebut bisa fokus pada penyembuhan, tanpa perlu khawatir terkait biaya,” ujar Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di MEDIA Store.

Reporter: Ferry Saputra
Editor: Herlina Kartika Dewi

[ad_2]

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *